Gedor Terus

Pagi ini di sudut kamar, saya teringat perkataan salah satu inspirator saya, Pak Eko Purwanto. Entah di blog atau status, beliau pernah menulis tentang konsisten dan persisten. Kurang lebih artinya seperti ini :

Konsisten : Tidak berubah terhadap sesuatu yang ingin dikejar
Persisten : Terus menerus melakukan hal yang direncanakan

Nasehat itu tersambung dengan ingatan saya tentang salah seorang teman saya yang saat ini sedang mencari kerja, dan sudah merasa lelah mencari kesana kemari.

Kata Aa’ Gym, kurang lebih begini :

Setiap manusia pasti punya episodenya masing-masing, baik yang sesuai di hati maupun sebaliknya. Namun, tetap harus dan pasti bisa dilewati, insyaallah.

Gabungan 2 hal itu, kembali mengingatkan saya tentang salah satu fase yang alhamdulillah pernah saya lewati, seperti Ayu Tingting kesana kemari mencari alamat pekerjaan.

Saat itu adalah pertama kali saya mengandalkan ijazah saya untuk melamar pekerjaan. Mengantar berkas lamaran, subscribe di Jobstreet & JobsDB, baca bursa lowongan kerja di koran perpustakaan, kirim lamaran via email, dll. Cukup banyak yang saya lakukan, namun Allah belum mengizinkan. Saat job freelance web design mulai menipis, saya pun mulai merasa putus asa, namun sambil tetap terus mencoba. Nothing to lose.

Mungkin ada banyak yang sudah melamar sampai ratusan kali. Kalau dikumpul lamarannya 1 kota Medan, bisa dapat 1 goni. Alhamdulillah, setelah mengirim hampir lebih dari 40-an lamaran via online dan offline selama beberapa bulan, jatah gagal saya mulai habis.

Kenapa jatah gagal ?
Entah dari motivator mana (makasih om momot, tapi lupa itu memang susah kali diingat), saya baca bahwa setiap orang punya jatah gagal yang berbeda-beda. Ada yang sedikit, ada yang banyak. Yang saya coba yakini, sedikit / banyak jatah gagal yang kita miliki, itu sangat bergantung dengan hubungan vertikal yang kita punya, kita dan Allah.

Dengan tetap konsisten & persisten, atau dalam bahasa lain Istiqomah, insyaallah kita akan tetap semangat menghabiskan jatah gagal kita, terus berusaha.

Saat ini, saya sendiri masih harus terus belajar untuk terus jadi seperti itu. Untuk 1 episode yang saya ingat, alhamdulillah saya berhasil. Mudah2an terus berlanjut. Semoga pengalaman ini bisa jadi penyemangat buat kita bila dihadapkan dalam keadaan yang sama, dan jadi self reminder buat saya sendiri.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *